. KIMIA SMANIO X

Selasa, 21 Februari 2012

Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut. HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq) Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g) Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e- Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 macam, yaitu elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan. Contoh : NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq) Contoh larutan elektrolit kuat : Asam, contohnya asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl) Basa, contohnya natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida (Ba(OH)2) Garam, hampir semua senyawa kecuali garam merkuri Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik). Contoh : CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq) Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah : CH3COOH, HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar) Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik.Contoh larutan non elektrolit : larutan gula, larutan urea Berdasarkan jenis ikatan kimia, zat elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar. 1. Senyawa Ion Senyawa ion yang dapat menghantarkan arus listrik dalam wujud cairan/lelehan dan larutan dalam air. sedangkan, senyawa ion berfase padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas. semua senyawa ion yang larut dalam air tergolong elektrolit kuat. contoh ionisasi senyawa ion dalam air sebagai berikut NaCl(s) → Na+ (aq) + Cl- (aq) 2. Senyawa kovalen polar Senyawa kovalen polar dalam bentuk murni merupakan penghantar listrik yang buruk, tetapi dalam larutannya merupakan penghantar listrik yang baik. senyawa kovalen polar dalam larutan dapat menghantarkan arus listrik, karena senyawa ini bereaksi dengan air membentuk ion-ion yang dapat bergerak bebas. contoh reaksi ionisasi senyawa kovalen polar dalam air sebagai berikut CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)

Rabu, 28 September 2011

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TIAP-TIAP MODEL ATOM : 1. Menurut Dalton (atom seperti bola pejal) Kelebihan : Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom. Kekurangan : Tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik, jika atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur dan tidak dapat dibagi lagi. 2. Menurut Thomson (atom seperti roti kismis) Kelebihan : Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Selain itu juga memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang bermuatan positif dan negatif untuk membentuk atom netral. Juga membuktikan bahwa elektron terdapat dalam semua unsur. Kekurangan : Belum dapat menerangkan bagaimana susunan muatan positif dalam bola dan jumlah elektron. 3. Menurut

Kamis, 24 Maret 2011

SIFAT-SIFAT GAS

1. GAS HIDROGEN
Gas hidrogen (H2)bersifat tak berwarna, tak berbau, tak larut dalam air, dan timbul letupan dengan api kecil(bereaksi dengan gas O2 dari udara.
2. GAS OKSIGEN
gas oksigen (O2) bersifat tak berwarna, tak berbau, sedikit larut dalam air, dan menyebabkan bara api akan membara lebih terang.
3.GAS KARBON DIOKSIDA
gas karbon dioksida(CO2)merupakan zat tak berwarna, tak berbau, tak berasa, sedikit larut dalam air, dan mudah diserap oleh larutan basa kuat.
4. GAS AMONIAK
Amoniak (NH3) merupakan gas tak berwarna, berbau merangsang(pesing), dan mudah larut dalam air (dengan membentuk larutan basa).
5. GAS HIDROGEN SULFIDA
Hidrogen sulfida (H2S) berupa gas tak berwarna, berbau seperti telur busuk, bersifat racun, dan sedikit larut dalam air dengan membentuk larutan asam sulfida.
6. GAS BELERANG DIOKSIDA
Belerang dioksida (SO2) merupakan gas tak berwarna, berbau merangsang, dan hanya sedikit melarut dalam air (dapat membentuk larutan asam sulfit yang bersifat asam lemah).
7. GAS KLOR
gas klorin, Cl2 merupakan gas beracun dengan sifat di antaranya berwarna hijau-kekuningan, dapat larut dalam air (disebut air klor), dapat mencair bila didinginkan/dimampatkan, sangat reaktif dengan beberapa senyawa, dan bersifat racun.
sumber : "MEMBUAT REAGEN KIMIA di Laboratorium, Drs. Mulyono HAM, M.Pd."

KOLOID

MENGAMATI EFEK TYNDALL
ALAT :
• Stoples kaca dengan tinggi ± 15cm
• Lampu senter
• Kotak karton 30cm2 dengan lubang pengamatan
BAHAN :
• Larutan Gula
• Susu Cair(encer)
• Agar-agar(encer)
• Campuran air dan tanah
CARA KERJA :
1. Isilah stoples dengan 100 ml larutan gula
2. Tempatkan gelas kimia yang berisi larutan gula ke dalam kotak karton dan senterlah larutan gula tersebut melalui lubang karton. Amati apa yang terlihat melalui lubang pengamatan.
3. Ulangi langkah 1 & 2 untuk susu cair, agar-agar dan campuran air dan tanah sebagai pengganti larutan gula.
PERTANYAAN :
1. Catatlah semua hasil pengamatan yang terjadi!
2. Zat apa yang dapat meneruskan sinar senter ?
3. Zat apa yang tidak dapat meneruskan sinar senter?
4. Disebut gejala apakah apa bila berkas cahaya diarahkan kepada suatu system koloid? Ditinjau dari partikelnya, apa sebab dari gejala tersebut?
5. Apakah susu dan agar-agar termasuk dalam jenis koloid yang sama? Jelaskan.
6. Antara susu dan agar-agar, apakah ada yang efek Tyndallnya terlihat lebih jelas? Menurut anda mengapa demikian?

Mengetahui Sifat Koloid
Percobaan 1
ALAT & BAHAN:
• Botol bening bertutup
• Putih Telur
• Minyak sayur
• Air
CARA KERJA :
• Tuangkan minyak sayur dan air ke dalam botol, pasang penutup botol kemudian kocok. Amati yang terjadi dalam botol.
• Pisahkan putih telur dalam gelas.
• Tambahkan putih telur ke dalam botol kemudian kocok kembali.
PERTANYAAN :
1. Catatlah semua hasil pengamatan yang terjadi!
2. Mengapa minyak dengan air dapat bersatu?
3. Berperan sebagai apakah putih telur? Jelaskan?

Percobaan 2 :
ALAT&BAHAN :
• Gelas
• Spatula
• Gelatin/agar-agar
• Air teh panas
CARA KERJA :
1. Siapkan air teh panas dalam gelas
2. Masukkan 1 spatula gelatin kedalamnya, kemudian aduk
3. Biarkan mendingin selama beberapa saat/jam
4. Setelah dingin balikkan gelas tersebut


PERTANYAAN :
1. Apa yang terjadi pada saat gelas dibalikkan ?
2. Mengapa gelatin/agar-agar dapat mengendapkan teh, jelaskan!

Percobaan 3 :
ALAT&BAHAN :
• Botol kaca bening
• Corong
• Air
• Minyak tanah/minyak sayur
• Deterjen
CARA KERJA :
1. Masukkan air kedalam botol hingga seperempat tinggi botol
2. Tambahkan 50 mL minyak sayur, kocok kemudian amati yang terjadi
3. Tambahkan detergen bubuk ke dalam botol secukupnya lalu tutup
4. Kocok, amati yang terjadi, apakah minyak dan air sekarang dapat bersatu ?
PERTANYAAN :
1. Catat semua hasil pengamatan yang terjadi ?
2. Apakah sama peranan detergen dengan putih telur, jelaskan!



MENGAMATI KOAGULASI PADA KOLOID
ALAT & BAHAN :
• Mangkok plastic
• Pengaduk
• Susu cair
• Asam cuka
CARA KERJA :
1. Tuangkan 100 mL susu cair ke dalam mangkok
2. Tambahkan 15 mL cuka kedalam mangkok yang berisi susu
PERTANYAAN :
1. Amati dan catat perubahan yang terjadi pada susu
2. Jelaskan perbedaan sol dan emulsi susu ?

sifat periodik

Selasa, 26 Oktober 2010

Rabu, 22 September 2010

UNSUR DAN SISTEM PERIODIK

UNSUR
Unsur merupakan suatu zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana.
Berdasarkan sifatnya, unsur terbagi menjadi :
1. Sifat-sifat unsur logam
- Mengkilap
- Kerapatan Tinggi
- Dapat direntangkan menjadi kawat atau ditempa menjadi lempengan.
- Bersifat Konduktor
- Oksidasinya bersifat basah
- Pada suhu kamar berwujud padat (kecuali raksa, sesium, fransium, dan gallium berwujud cair) Contoh : Litium, Magnesium, Besi, Tembaga, emas, Perak)
2. sifat-sifat unsur non logam
- Tidak Mengkilap
- Rapuh
- Pada suhu kamar berwujud padat, cair atau gas
- Bersifat Isolator (kecuali karbon)
- Umumnya tidak dapat ditempa
- Oksidannya bersifat asam.
Contoh : Belerang, Oksigen, Nitrogen

SIFAT PERIODIK UNSUR

Adapun sifat-sifat unsur dalam sistem periodik meliputi :
a. sifat Jari-jari atom
Merupakan jarak dari inti atom hingga kulit atom terluarnya yang ditempati elektron.
Secara umum jari-jari atom dalam satu golongan dari atas kebawah akan semakin besar, hal ini karena semakin kebawah jumlah kulit bertambah sehingga jari-jari atom bertambah. sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atomnya semakin kecilhal ini disebabkan unsur dalam satu periode (jumlah kulit sama) dari kiri ke kanan jumlah protonnya bertambah (muatan inti bertambah)sehingga gaya tarik menarik antara inti atom dengan elektron makin kuat yang membuat jarak inti atom dengan elektron terluar makin dekat.

b. Energi Ionisasi.
Merupakan energi minimum yang diperlukan atau diserap oleh suatu atom netral atau ion untuk dibebaskan dari satu elektron yang terikat paling lemah dari satu atom netral dalam wujud gas.
dalam satu golongan dari atas kebawah energi ionisasi semakin kecil karena elektron terluar lebih mudah lepas sehingga energi yangdibutuhkan untuk melepas elektron terluar makin kecil, sedangkan unsur dalam satu peride dari kiri kekanan energi ionisasinya makin besar karena dari kiri ke kanan jumlah proton bertambah(muatan inti atom bertambah) sehingga gaya gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin kuat karenanya elektron makin sukar lepas sehingga energi ionisasi makin besar.

c. Sifat Afinitas Elektron
Adalah energi yang dibebaskan atau dipancarkan oleh atom netral pada satu elektron untuk membentuk ion bermuatan negatif.
Afinitas elekton dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil(kurang negatif) bila jari-jari atom semakin besar.
Afinitas elektron dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar (lebih negatif) bila jari-jari atom semakin kecil.


d. Sifat Keelektronegatifan
Adalah ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik pasangan elektron dalam molekul.
Keelktronegatifan dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil bila jari-jari atom semakin besar.
Keelektonegatifan dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar bila jari-jari atom semakin kecil.

e. Sifat Kelogaman
Dilihat dari konfigurasi elektro, unsur logam cenderung melepaskan elektron(energi ionisasi kecil) dan unsur nonlogam cenderung menerima elektron(keelektronegatifan besar).
Dalam satu golongan dari atas kebawah sifat logam makin kuat, dalam satu periode dari kanan ke kiri sifat logam makin kuat.

f. Sifat Keasaman
Merupakan sifat keasaman yang dimiliki suatu unsur yang merupakan zat tunggal dalam SPU.
g. Sifat Kereaktifan
Merupakan kemudahan dalam melakukan suatu reaksi dengan menghubungkan suatu unsur lain.
Unsur-unsur logam dalam SPU makin kebawah makin reaktif, karena makin mudah melepas elektron, sebaliknya unsur non logam makin ke bawah makin kurang reaktif karena makin sukar menangkap elektron.

h. Sifat Titik Leleh dan Titik Didih
Unsur-unsur logam pada SPU makin kebawah titik leleh dan titik didih makin rendah sebaliknya unsur-unsur non logam makin ke bawah titik leleh dan titik didih makin tinggi.